KUNJUNGAN GUBERNUR JAWA TENGAH DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA KROYA
KUNJUNGAN GUBERNUR
JAWA TENGAH DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA KROYA
Suasana di Desa Bajing Kulon Kec.
Kroya Kab. Cilacap sepanjang jalan Merak ramai berbaris siswa siswi Sekolah di
bawah Yayasan Miftahul Huda. Sekitar jam 13.30 Gubernur Jawa Tengah hadir di
Masjid Miftahul Huda yang terletak di komplek Yayasan. Tidak ada ceremonial
khusus, acara langsung dengan dengan sambutan Pengasuh Pondok Pesantren
Miftahul Huda KH. Su’ada Adzkiya yang juga Rois Syuriyah Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama Kab. Cilacap.
Ada tiga hal yang disampaikan
oleh beliau dalam sambutannya yaitu mengenaii keprihatinan beliau terhadap
bahasa jawa yang akhir-akhir ini banyak sekali anak-anak sekolah yang tidak
bisa bahasa jawa khususnya Krama, beliau juga menyampaikan bahwa Lembaga
Pertanian NU Cilacap sudah sering mengadakan pelatihan di berbagai tempat,
namun ketika mengamalkan ilmunya sering terkendala dana, dan terakhir yang
disampaikan adalah tentang keramaian dijalan raya. Jalan jalan di Kroya sudah
mulai macet apalagi nanti setelah adanya rel kereta yang akan ditambah satu
jalur lagi. Beliau memohon agar kemacetan jangan terjadi apakah dengan
dibuatkan jalan layang atau bagaimana yang penting bisa mengurai kemacetan.
Disamping menyampaikan hal di
atas beliau KH. Su’ada juga menyampaikan keinginannya jika kelak pemimpin
pemimpin kita, para birokrat kita nantinya lulusan santri sehingga mereka tahu
dan paham hukum agama.
Ketiga hal tersebut ditanggapi
dengan serius oleh Gubernur dalam sambutannya yang antara lain dikatakan bahwa
Program Bahasa Jawa sudah mulai dipikirkan oleh para pakar bahasa di Jawa
Tengah, terbukti sering diadakannya konggres bahasa di berbagai tempat dan
Pemprof Jawa Tengah sudah mewajibkan Berbahasa Jawa setian hari Kamis.
Modal untuk pengembangan
pertanian pasti disediakan, gubernur menyarankan agar para petani membuat kartu
Tani dan membuat kelompok tani. Dari kelompok tani tersebut nanti mengajukan
permohonan dana. Sudah ada sekitar 22 Kabupaten sudah didata Kelompok taninya.
Jawa tengah juga sudah membuat
Aplikasi di HP android yang dikelola oleh kurang lebih 300 akademisi. Aplikasi
tersebut bernama Petani untuk wilayah Indonesia dan Petani Jateng untuk wilayah
Jawa Tengah. Berbagai macam masalah bisa ditanyakan dengan aplikasi tersebut.
Untuk pembuatan jalan layang
memang di Kroya belum di agendakan mungkin setelah 4 daerah nanti selesai.
Jalan layang di 4 daerah tersebut rencananya selesai lebaran tahun ini.
Dialog
Pada sesi dialog semua pertanyaan
disampaikan dari siswa siswi dan santri PP. Miftahul Huda baik putra maupun
putri. Pertanyaan yang muncul antara lain tentang kekerasan guru kepada
siswanya, pemimpin yang tidak konsisten, hukum yang tajam ke bawah, program
unggulan di dunia pendidikan dan cara mendapatkan bea siswa untuk santri pondok
pesantren, dan rekomendasi perijinan radio Komunitas Buana FM.
Dari semua pertanyaan peserta
dijawab oleh beliau, kalau ada guru yang melakukan kekerasan itu jelas
melanggar hukum, pemimpin yang tidak konsisten besok kalau mencalonkan lagi
jangan dipilih, hukum yang tajam ke bawah disanggah oleh beliau dengan bukti
bukti ada pejabat yang dihukum dan tertangkap tangan dan sebagainya, program
unggulan antara lain penerapan budi pekerti, cetak SDM yang profesional dan
wajib belajar 12 tahun. Mengenai radio beliau hanya siap membantu jika memang
persyaratan sudah lengkap.
Selain menanggapi
pertanyaan-pertanyaan, beliau juga banyak memberikan motivasi pada santri agar
rajin belajar dan tetap cinta Indonesia.
Kunjungan Gubernur selesai kurang
lebih jam 14.45 dan beliau langsung meninggalkan lokasi menuju Desa Mujur.
Komentar
Posting Komentar